Dampak Perpanjangan Kontrak terhadap Performa Pemain
Perpanjangan kontrak sering kali dianggap sebagai tanda kepercayaan klub terhadap pemain. Namun, tak jarang setelah menandatangani kontrak baru, performa pemain justru mengalami penurunan drastis. Faktor seperti cedera, motivasi, hingga tekanan tinggi dapat memengaruhi performa mereka. Berikut adalah beberapa pemain top yang mengalami penurunan setelah menandatangani perpanjangan kontrak.
Eden Hazard – Dari Bintang Chelsea Menjadi Sorotan di Real Madrid
Kejayaan Bersama Chelsea
Eden Hazard adalah salah satu pemain terbaik yang pernah membela Chelsea. Dengan kecepatan, kreativitas, dan ketajamannya, ia menjadi andalan di lini serang. Pada 2015, Chelsea memberikan kontrak baru dengan gaji besar untuk mempertahankannya.
Penurunan Performa Setelah Kontrak Baru
Musim 2015/16 menjadi mimpi buruk bagi Hazard. Ia hanya mencetak 4 gol di Premier League, jauh menurun dibanding musim sebelumnya. Performanya membaik di musim berikutnya, tetapi setelah pindah ke Real Madrid pada 2019 dengan kontrak besar, kariernya semakin merosot akibat cedera berulang.
Pierre-Emerick Aubameyang – Dari Pahlawan Arsenal Menjadi Pemain Terbuang
Kontrak Fantastis Bersama Arsenal
Aubameyang menjadi pahlawan Arsenal saat membawa klub menjuarai FA Cup 2020. Sebagai bentuk penghargaan, Arsenal memberinya kontrak baru dengan gaji tinggi.
Penurunan Performa Drastis
Setelah menandatangani kontrak, Aubameyang mengalami penurunan drastis. Dari pemain yang produktif, ia hanya mampu mencetak 10 gol di Premier League musim berikutnya. Masalah disiplin dan kehilangan tempat di tim utama membuatnya akhirnya dilepas ke Barcelona secara gratis pada 2022.
Mesut Özil – Dari Playmaker Kelas Dunia Menjadi Pemain Terlupakan
Kontrak Mahal dari Arsenal
Pada 2018, Arsenal memperpanjang kontrak Özil dengan nilai fantastis, mencapai £350.000 per minggu. Keputusan ini awalnya mendapat dukungan, mengingat perannya sebagai kreator serangan utama.
Kehilangan Performa dan Tempat di Skuad
Setelah menandatangani kontrak baru, performa Özil justru menurun. Ia kesulitan menyesuaikan diri dengan taktik Unai Emery dan Mikel Arteta. Akhirnya, ia tidak lagi menjadi bagian dari rencana klub dan meninggalkan Arsenal pada 2021.
Antoine Griezmann – Drama Kontrak dan Kejatuhan di Barcelona
Bertahan di Atlético Madrid dengan Kontrak Baru
Griezmann sempat dikaitkan dengan Barcelona pada 2018, tetapi ia memilih bertahan di Atlético Madrid dengan kontrak baru. Klub menjadikannya sebagai bintang utama dengan gaji tinggi.
Pindah ke Barcelona dan Performa Buruk
Setahun setelah menandatangani kontrak, ia justru bergabung dengan Barcelona. Sayangnya, ia gagal tampil maksimal dan tidak bisa mengulangi performa cemerlangnya di Atlético. Akhirnya, ia kembali ke klub lamanya pada 2021 dengan status pinjaman sebelum dipermanenkan.
Alexis Sánchez – Kontrak Fantastis di Manchester United yang Berujung Kegagalan
Kepindahan ke Manchester United dengan Gaji Tinggi
Sánchez bergabung dengan Manchester United pada 2018 dengan gaji £500.000 per minggu, menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi di klub. Fans berharap banyak darinya.
Penurunan Performa dan Akhir yang Mengecewakan
Namun, Sánchez gagal memenuhi ekspektasi. Ia hanya mencetak 5 gol dalam 45 pertandingan di semua kompetisi. Performa buruknya membuat United akhirnya meminjamkannya ke Inter Milan sebelum melepasnya secara gratis pada 2020.
Perpanjangan kontrak seharusnya menjadi momen kebangkitan pemain. Namun, dalam beberapa kasus, kontrak baru justru menjadi awal dari penurunan performa. Cedera, motivasi, dan tekanan menjadi faktor utama yang memengaruhi karier mereka setelah mendapatkan kontrak besar. Klub kini semakin berhati-hati dalam memberikan kontrak jangka panjang demi menghindari kasus serupa di masa depan.