Site icon

5 Pemain MU yang Berisiko Dicoret Ruben Amorim

Manajer baru Manchester United, Ruben Amorim, dikenal dengan filosofi permainan yang cepat dan agresif. Gaya kepelatihannya ini menuntut pemain untuk memiliki ketangkasan, kecepatan, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan intensitas tinggi. Beberapa pemain di skuad MU yang sebelumnya sering mendapat kesempatan bermain mungkin berisiko tersingkir jika mereka tidak sesuai dengan visi permainan Amorim. Berikut adalah lima pemain yang mungkin berisiko dicoret atau dipinggirkan di bawah kepemimpinan Amorim.

Harry Maguire: Kelemahan dalam Pertahanan yang Agresif

Harry Maguire, bek tengah yang selama ini menjadi kapten MU, sering mendapat kritik karena performa yang tidak konsisten. Meskipun ia memiliki kekuatan fisik dan kemampuan duel udara yang baik, Maguire terkadang kesulitan dalam menghadapi tekanan cepat dan perubahan posisi lawan. Gaya bertahan yang lebih mengutamakan kestabilan dan kekuatan tubuhnya sering kali tidak cukup dalam menghadapi taktik tekanan tinggi.

Alasan Maguire Berisiko Dicoret

Ruben Amorim lebih suka bermain dengan pertahanan yang cepat, mobile, dan mampu mengatur transisi serangan dengan baik. Maguire, yang kurang cepat dalam pergerakan dan reaksi, mungkin kesulitan beradaptasi dengan gaya ini. Amorim cenderung memilih bek yang lebih fleksibel dan mampu mengikuti intensitas permainan yang lebih tinggi.

Jadon Sancho: Kurang Menunjukkan Performa Konsisten

Jadon Sancho adalah pemain yang didatangkan dengan harapan besar dari Borussia Dortmund. Namun, sejak bergabung dengan MU, ia belum menunjukkan performa terbaiknya secara konsisten. Meskipun memiliki keterampilan menggiring bola yang luar biasa, Sancho seringkali kesulitan dalam menemukan ritme permainannya di Premier League. Kerap kali penampilannya terlihat kurang berdampak, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar.

Alasan Sancho Berisiko Dicoret

Ruben Amorim membutuhkan pemain sayap yang cepat dan agresif dalam menyerang. Sancho cenderung lebih lambat dalam transisi dan tidak selalu memberikan kontribusi langsung pada serangan. Amorim menginginkan pemain yang bisa lebih eksplosif, yang bisa merusak pertahanan lawan dengan kecepatan dan kreativitas tanpa terhambat oleh inkonsistensi.

Anthony Martial: Masalah Ketajaman dan Cedera yang Terus Menghantui

Anthony Martial memiliki potensi besar, tetapi masalah cedera dan ketajaman di depan gawang menjadi kendala utama dalam kariernya. Meskipun memiliki kemampuan teknis yang sangat baik, Martial sering kali gagal tampil konsisten, baik sebagai penyerang utama maupun pemain sayap. Cedera berulang dan penurunan performa sering menghalangi Martial untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Alasan Martial Berisiko Dicoret

Di bawah Ruben Amorim, MU membutuhkan penyerang yang gesit, cepat, dan dapat diandalkan dalam mencetak gol. Martial, meskipun memiliki teknik yang mumpuni, sering kali tampil di bawah ekspektasi dalam hal ketajaman dan konsistensi. Ketidakmampuannya untuk tampil stabil di level tertinggi bisa membuatnya terpinggirkan, terlebih dengan adanya pesaing yang lebih tajam.

Donny van de Beek: Kurangnya Pengaruh di Lini Tengah

Donny van de Beek datang ke MU dengan harapan tinggi setelah tampil impresif di Ajax. Namun, ia kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya bermain Premier League yang lebih fisikal dan cepat. Meski memiliki kemampuan teknis yang baik, van de Beek sering kali terlihat kurang menonjol di lini tengah dan tidak memberikan dampak yang signifikan dalam pertandingan.

Alasan Van de Beek Berisiko Dicoret

Ruben Amorim membutuhkan gelandang yang tidak hanya kuat dalam bertahan, tetapi juga cepat dalam mendistribusikan bola dan mengatur serangan. Van de Beek cenderung lebih tenang dan lebih mengutamakan penguasaan bola, tetapi kurang dalam hal transisi cepat yang dibutuhkan dalam filosofi Amorim. Jika ia tidak bisa beradaptasi dengan gaya bermain yang lebih intens, masa depannya di MU bisa terancam.

Fred: Keterbatasan dalam Penguasaan Bola dan Distribusi

Fred adalah gelandang yang selalu tampil dengan semangat tinggi dan bekerja keras di lini tengah. Namun, meskipun memiliki energi besar, ia sering kali kesulitan dalam hal penguasaan bola dan distribusi yang lebih rapi. Keterbatasan dalam hal pengambilan keputusan cepat serta kurangnya kreativitas dalam menyerang membuat Fred kurang efektif dalam sistem permainan yang menuntut kecepatan dan ketepatan.

Alasan Fred Berisiko Dicoret

Ruben Amorim lebih mengutamakan gelandang yang mampu mendistribusikan bola dengan cepat dan tepat dalam transisi serangan. Fred, meskipun berlari dengan intensitas tinggi, terkadang membuat kesalahan dalam operan atau pemilihan posisi. Hal ini bisa membuatnya kesulitan untuk menjadi pilihan utama di bawah kepemimpinan Amorim, yang lebih memilih gelandang dengan kualitas penguasaan bola yang lebih baik.

Apa yang Harus Dilakukan Para Pemain Ini?

Untuk bertahan di Manchester United di bawah Ruben Amorim, para pemain seperti Harry Maguire, Jadon Sancho, Anthony Martial, Donny van de Beek, dan Fred harus menunjukkan adaptasi yang cepat terhadap filosofi permainan yang lebih intens dan dinamis. Mereka perlu memperbaiki aspek-aspek permainan mereka yang tidak sesuai dengan kebutuhan taktik Amorim. Misalnya, Maguire harus mempercepat permainan bertahannya, Sancho harus meningkatkan agresivitas dan ketajaman dalam serangan, sementara Martial dan van de Beek perlu menunjukkan konsistensi dalam penampilan mereka.

Selain itu, pemain-pemain ini harus siap bersaing dengan para pemain baru yang mungkin lebih cocok dengan filosofi Amorim. Adaptasi cepat terhadap gaya permainan yang lebih agresif dan fisikal akan menjadi kunci untuk bertahan di tim utama.

Di bawah manajer Ruben Amorim, perubahan besar di skuad Manchester United bisa terjadi, terutama bagi pemain yang tidak sesuai dengan filosofi permainan yang lebih intens dan dinamis. Pemain-pemain seperti Harry Maguire, Jadon Sancho, Anthony Martial, Donny van de Beek, dan Fred berisiko dicoret atau dipinggirkan jika mereka tidak bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan taktik Amorim. Untuk bertahan, mereka harus mampu meningkatkan kualitas permainan mereka, khususnya dalam hal kecepatan, konsistensi, dan pengambilan keputusan. Jika tidak, mereka mungkin harus mencari klub baru untuk melanjutkan karier mereka.

Exit mobile version