Kebakaran yang melanda kantor pusat Terra Drone Indonesia pada awal pekan ini menyisakan duka mendalam. Insiden yang terjadi pada siang hari tersebut menewaskan 22 orang dan menyebabkan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Meski proses pemadaman berjalan relatif cepat, aparat kepolisian menilai jumlah korban jiwa meningkat akibat minimnya akses evakuasi dan keterlambatan penghuni gedung keluar dari area berbahaya.
Kronologi Singkat Kejadian
Menurut keterangan saksi, asap mulai terlihat dari area lantai dua yang digunakan sebagai ruang penyimpanan perangkat elektronik dan baterai drone. Beberapa pegawai awalnya menduga terjadi korsleting pada salah satu unit peralatan, namun dalam hitungan menit, asap berubah menjadi api yang merambat ke ruang-ruang lain.
Karyawan yang berada di lantai atas mengalami kesulitan mencapai tangga darurat karena koridor dengan cepat dipenuhi asap tebal. Meski alarm kebakaran sempat berbunyi, sebagian penghuni gedung mengaku tidak segera menyadari tingkat bahaya yang terjadi.
Tim pemadam kebakaran datang beberapa menit setelah laporan masuk, namun kondisi bangunan yang memiliki koridor sempit serta tangga yang hanya berada di satu sisi gedung membuat proses evakuasi menjadi sulit.
Minimnya Akses Evakuasi Jadi Sorotan
Kepolisian menyatakan bahwa struktur bangunan menjadi salah satu penyebab banyaknya korban. Dalam investigasi awal, ditemukan bahwa gedung tersebut hanya memiliki satu tangga darurat utama, tanpa jalur alternatif yang mudah dijangkau dari seluruh ruangan.
Kombinasi antara penyebaran asap yang cepat dan kurangnya rute keluar membuat beberapa karyawan terjebak di dalam. Kepolisian menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan bangunan, termasuk penyediaan:
- lebih dari satu jalur evakuasi,
- ventilasi asap,
- sistem alarm dan sprinkler yang memadai,
- serta pelatihan rutin simulasi keselamatan pada seluruh penghuni gedung.
Pakar keselamatan kerja menambahkan bahwa gedung perkantoran yang menyimpan perangkat elektronik berdaya tinggi, seperti baterai lithium, perlu memiliki sistem proteksi kebakaran yang lebih ketat karena risiko korsleting dan panas berlebih jauh lebih tinggi.
Respons Terra Drone dan Pihak Terkait
Manajemen Terra Drone Indonesia menyampaikan belasungkawa mendalam dan berjanji mendukung penuh proses investigasi. Perusahaan juga menegaskan komitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan internal.
Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran setempat mengumumkan bahwa mereka akan melakukan inspeksi lanjutan di gedung-gedung lain yang memiliki fungsi dan struktur serupa.
Insiden ini, menurut beberapa pengamat industri teknologi, dapat menjadi titik balik bagi perusahaan-perusahaan yang bergantung pada perangkat canggih bersumber daya besar. “Kita tidak boleh menganggap remeh risiko kebakaran dari perangkat elektronik berkapasitas tinggi,” ujar salah satu analis. “Penerapan standar keselamatan tidak boleh sekadar formalitas.”
Duka Para Keluarga Korban
Tragedi ini tidak hanya menyisakan kerugian material, tetapi juga luka emosional yang sangat besar bagi keluarga para korban. Banyak keluarga yang masih menunggu identifikasi resmi dan berharap mendapat kejelasan mengenai situasi terakhir orang-orang terdekat mereka.
Pemerintah daerah telah membuka posko informasi dan memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban. Layanan ini mencakup pendampingan, konseling, serta bantuan administratif terkait proses identifikasi dan klaim asuransi.
Pelajaran Penting dari Insiden Ini
Meski penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, tragedi Terra Drone menegaskan pentingnya kesiapan menghadapi kondisi darurat. Ada beberapa poin yang menjadi perhatian:
1. Infrastruktur keselamatan harus menjadi prioritas utama
Bangunan perkantoran modern wajib memenuhi standar keselamatan, terutama yang berhubungan dengan rute evakuasi. Memiliki jalur tangga ganda, pintu kedap asap, dan sistem ventilasi darurat dapat menyelamatkan banyak nyawa.
2. Pelatihan keselamatan tidak boleh dianggap sepele
Simulasi kebakaran berkala dapat membantu penghuni gedung lebih tanggap ketika alarm berbunyi. Banyak korban dalam insiden lain berhasil selamat karena mengetahui cara bergerak yang aman di tengah asap.
3. Pengawasan dan audit pihak eksternal sangat penting
Pemeriksaan rutin oleh instansi berwenang memastikan bahwa standar keselamatan tidak hanya dipatuhi di atas kertas, tetapi benar-benar diterapkan dalam kondisi nyata.
4. Kesadaran individu juga berperan besar
Selain pihak manajemen gedung, setiap penghuni sebaiknya mengenali jalur evakuasi, menggunakan lift dengan bijak, dan menanggapi alarm kebakaran secara serius.
Penutup
Tragedi kebakaran di kantor Terra Drone Indonesia menjadi pengingat bahwa fasilitas modern sekalipun tidak sepenuhnya bebas risiko. Minimnya akses evakuasi terbukti memperbesar dampak sebuah kejadian darurat. Dengan evaluasi menyeluruh dan peningkatan standar keselamatan, diharapkan insiden seperti ini tidak terulang kembali.
