Erik ten Hag, manajer asal Belanda yang diangkat sebagai pelatih Manchester United pada musim 2022, menghadapi tantangan besar dalam mengelola skuad yang penuh dengan pemain bintang. Meskipun membawa perubahan taktik dan filosofi permainan yang diinginkan, Ten Hag tidak terhindar dari masalah internal, terutama dengan beberapa pemain kunci. Beberapa hubungan yang tegang dengan pemain-pemain ini menjadi salah satu faktor yang akhirnya berkontribusi pada pemecatan Ten Hag pada akhir 2024.
Jadon Sancho: Konflik yang Terbuka
Ketegangan antara Jadon Sancho dan Erik ten Hag menjadi salah satu isu terbesar dalam periode kepelatihan Ten Hag di Manchester United. Konflik ini memuncak pada musim 2023-2024.
Sancho Dikeluarkan dari Skuad Utama
Pada awal musim 2023, Sancho yang tampil mengesankan di musim pertama Ten Hag, mulai terpinggirkan dari skuad utama. Ten Hag menyatakan bahwa pemain sayap asal Inggris itu tidak berada dalam kondisi fisik yang ideal, yang mempengaruhi performanya.
Pernyataan Sancho di Media Sosial
Ketegangan mencapai puncaknya pada bulan September 2023 ketika Sancho membalas kritik Ten Hag di media sosial. Sancho mengklaim bahwa ia tidak diberi kesempatan yang adil dan menegaskan bahwa dirinya sudah berlatih dengan keras. Hal ini membuat hubungan antara mereka semakin memburuk.
Keputusan Pemisahan Latihan
Sebagai respons, Ten Hag memutuskan untuk mengirim Sancho ke sesi latihan terpisah, yang memperburuk ketegangan antara keduanya. Situasi ini bertahan hingga akhir tahun 2023, dengan Sancho yang hampir tidak terlibat dalam tim utama lagi.
Cristiano Ronaldo: Wawancara yang Menghancurkan Hubungan
Ketegangan antara Cristiano Ronaldo dan Erik ten Hag sudah terlihat sejak awal musim 2022-2023. Sebagai pemain yang sangat berpengalaman, Ronaldo menginginkan peran yang lebih besar, namun Ten Hag memiliki pandangan berbeda.
Ronaldo Sering Dibuang ke Bangku Cadangan
Pada awal kepelatihan Ten Hag, Ronaldo seringkali hanya menjadi pilihan cadangan. Meskipun masih mampu memberikan kontribusi gol, keputusan Ten Hag untuk tidak menurunkannya sebagai starter membuat Ronaldo tidak senang.
Wawancara dengan Piers Morgan
Ketegangan ini mencapai puncaknya ketika Ronaldo melakukan wawancara dengan Piers Morgan pada November 2022. Dalam wawancara tersebut, Ronaldo mengkritik manajer, klub, dan cara manajemen Ten Hag. Ronaldo merasa tidak dihargai dan diperlakukan dengan tidak adil.
Keputusan Pemecatan Ronaldo
Setelah wawancara tersebut, Manchester United memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Ronaldo. Meskipun Ten Hag akhirnya berhasil mengelola tim tanpa Ronaldo, situasi ini mencoreng hubungan mereka. Pemecatan Ronaldo menjadi salah satu keputusan yang mencerminkan ketegangan yang ada dalam skuad.
Harry Maguire: Konflik Kapten yang Tidak Terungkap
Harry Maguire, kapten Manchester United pada masa Ten Hag, juga menjadi pemain yang sering terlibat dalam konflik dengan manajer. Pada awal musim 2022-2023, Maguire adalah pilihan utama di lini pertahanan, tetapi Ten Hag mulai merombak posisi tersebut.
Maguire Kehilangan Posisi Starter
Salah satu keputusan penting Ten Hag adalah mengganti Maguire dengan Raphaël Varane dan Lisandro Martínez sebagai pasangan bek tengah utama. Meskipun Maguire tetap menjadi kapten tim, ia semakin terpinggirkan dan sering kali hanya bermain di pertandingan-pertandingan kecil.
Kapten yang Tersingkir dari Starting XI
Keputusan Ten Hag untuk menjadikan Maguire hanya sebagai pilihan cadangan menuai kritik dari beberapa pihak. Kapten yang sempat menjadi bek tengah utama ini merasa tidak dihargai dan menunjukkan ketidakpuasannya melalui beberapa wawancara. Hal ini menciptakan ketegangan yang semakin besar di ruang ganti.
Peran Kapten yang Dipertanyakan
Selain posisi bermain, Ten Hag juga membuat keputusan besar dengan memilih Bruno Fernandes sebagai kapten tim. Ini mengundang reaksi keras dari Maguire, yang merasa bahwa dirinya tidak diberi kepercayaan penuh. Ketegangan ini berlanjut sepanjang musim, meskipun Maguire tidak melakukan serangan terbuka terhadap manajer.
Penyebab Ketegangan Internal di MU
Konflik antara Ten Hag dan pemain-pemain seperti Sancho, Ronaldo, dan Maguire menggambarkan ketegangan yang ada di ruang ganti Manchester United. Beberapa faktor yang memicu ketegangan ini adalah:
Perubahan Filosofi dan Pemilihan Pemain
Ten Hag memiliki filosofi permainan yang berbeda, lebih mengutamakan taktik kolektif dan tekanan tinggi. Pemain-pemain yang terbiasa dengan gaya permainan yang lebih individualis, seperti Ronaldo, merasa tidak cocok dengan pendekatannya. Sementara itu, pemain seperti Sancho merasa tidak diberi kesempatan untuk berkembang.
Masalah Komunikasi
Salah satu masalah besar yang muncul adalah kurangnya komunikasi antara Ten Hag dan beberapa pemain kunci. Kritik yang terbuka, baik di media sosial maupun dalam wawancara, memperburuk hubungan ini. Sancho dan Ronaldo, misalnya, merasa bahwa kritik terhadap mereka tidak disampaikan dengan cara yang konstruktif.
Dinamika Kepemimpinan
Keputusan Ten Hag untuk menurunkan pemain-pemain berpengalaman seperti Ronaldo dan Maguire ke bangku cadangan menciptakan ketidakpuasan. Selain itu, pengangkatan Fernandes sebagai kapten menggantikan Maguire menunjukkan adanya pergeseran besar dalam hierarki kepemimpinan tim, yang semakin memperburuk ketegangan.
Ketegangan yang terjadi antara Erik ten Hag dan beberapa pemain utama seperti Jadon Sancho, Cristiano Ronaldo, dan Harry Maguire menunjukkan betapa rumitnya dinamika di dalam ruang ganti Manchester United. Meskipun Ten Hag berhasil membawa beberapa perubahan positif di klub, hubungan yang memburuk dengan pemain-pemain tersebut menjadi faktor penting dalam pemecatannya. Ketidakpuasan pemain terhadap kebijakan manajer dan keputusan-keputusan besar yang diambil Ten Hag menunjukkan bahwa meskipun ia memiliki visi untuk tim, masalah internal yang melibatkan pemain-pemain kunci menjadi hambatan besar yang tidak bisa diatasi.